Subhanallah... Ini 3 Hal Penting dalam Shalat Menurut Peristiwa Isra' Mi'raj

IQROZEN | Peristiwa bersejarah, Isra' Mi’raj begitu istimewa sehingga umat Islam, khususnya di Indonesia dengan semarak selalu memperingati Isra' Mi’raj setiap tahun. Ironisnya, mereka yang menjadi peserta maupun panitia acara peringatan tersebut, banyak yang tidak mengaplikasikan salah satu nilai penting yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj itu, yakni perintah shalat. Baca juga Segalanya Tentang Shalat.

Banyak umat Islam yang masih sibuk dengan pekerjaannya meski seruan azan telah berulangkali memanggilnya untuk shalat. Tak jarang orang-orang yang betah menonton film berjam-jam lamanya, sementara shalat 10 menit mereka abaikan. Betapa tak terhitungnya orang-orang yang mengaku Islam lalu-lalang di depan masjid meski waktu shalat telah tiba. Dan masih banyak aktivitas lainnya yang telah menyita waktu shalat demi sekedar mengingat Allah.

Inilah sebuah contoh distorsi nilai-nilai ajaran Islam, yang telah menjadikan agama Islam sebatas label identitas saja, bukan akhlak kepribadian dalam diri. Tidak pantas sekiranya ‘mengkambing-hitamkan’ pihak-pihak di luar Islam, jika umat Islam sendiri enggan mematuhi ajaran dan rambu-rambu dalam ber-Islam. Janganlah menyalahkan hegemoni barat atau modernisasi zaman, jika umat Islam tidak pernah berupaya membangun benteng bagi dirinya sendiri yang berupa ibadah shalat.

Perintah Shalat dalam Isra’ Mi’raj sebagai mu'jizat membangun tiang agama dan senantiasa memuliakan masjid.

Sudah banyak pembahasan yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah yakni Isra' Mi’raj. Perjalanan super cepat yang dilakukan Rasulullah dari Mekah ke Palestina, kemudian naik ke Sidratul Muntaha (di langit ke-7) hanya dalam waktu semalam. “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS. Al-Israa’: 1).

Namun, belum banyak yang sudi menjelaskan korelasi perintah shalat dengan peristiwa Isra Mi’raj itu sendiri. Mengapa perintah shalat terjadi pada peristiwa Isr’a Mi’raj? Seberapa hebatnya shalat sehingga Rasulullah secara langsung menghadap Allah untuk menerima perintah shalat? Bukankah Allah telah memiliki malaikat-malaikat yang patuh dan dapat dipercaya jika hanya menyampaikan perintah shalat? Inilah yang sekiranya menjadi renungan umat Islam agar menghargai dan mengindahkan shalatnya.

Renungan Shalat dalam Isra' Mi'raj
Keutamaan Sujud dalam Shalat

1. Shalat adalah sebuah mu’jizat.

Peristiwa Isra Mi’raj terjadi hanya semalam dengan perjalan yang begitu jauh, dari Mekah ke Palestina kemudian menuju langit tingkat tujuh. Hingga detik ini belum ada kendaraan apapun yang mampu melakukan perjalanan sejauh tersebut, apalagi hanya dalam waktu satu malam. Untuk mencapai bintang terdekat dari bumi dengan kendaraan super cepat saja, diperkirakan membutuhkan kecepatan 20 ribu km perjam atau kurang lebih 428 tahun lamanya. Mungkinkah manusia hidup di dunia selama itu?

2. Shalat memuliakan masjid.

Perjalanan Rasulullah dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsha telah mengikat pemahaman bahwa masjid adalah tempat bersujud. Masjid merupakan Baitullah, maka wajib umat manusia memakmurkan masjid. “Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At Taubah:18).

3. Shalat merupakan tiang agama.

Perjalan Isra Mi’raj identik dengan penerimaan ibadah shalat, langsung dari Allah. Tiada ibadah yang diserahkan langsung oleh Allah kepada Rasul-Nya, kecuali ibadah shalat. Para ulama tafsir bersepakat bahwa shalat menjadi barometer ibadah-ibadah yang lain. Sudah barang tentu jika ibadah dapat dilaksanakan dengan baik, hal ini menunjukkan jika nilai-nilai agama telah terlaksana.